Jumat, Desember 09, 2005

Ismail AS. dan cerita mengenai pengorbanan...



Masya Allah,
Tema, Isi dan Khotib pada Sholat Jum'at tadi begitu merasuk ke dalam lubuk hatiku...

Cerita, dan pesan mengenai bagaimana seorang mukmin menjadi mukhlis dalam menghadapi semua godaan duniawi. Sudah sepantasnya, semua hal yang kita lakukan hanyalah untuk Allah SWT saja. Tiap detik dari kita terbuang percuma dalam keseharian kita yang selalu mengurusi urusan dunia. Tidak menjadi masalah apabila kita terkesan 'workaholic' dan selalu fokus dalam mencapai semua goals yang kita telah rancang. Namun, kita harus kembali kepada esensi awal mengapa dan siapa diri kita di dunia ini yaitu untuk mencapai Ridha Allah SWT. Kembali, bersyukur atas semua yang telah digariskan untuk kita. Senyum, karena dalam kekalutan diri yang sedashyat apapun masih ada kekuatan senyum yang akan mengobati walaupun hanya di dalam hati.
Banyak orang stress dalam menghadapi aktifitasnya di dunia, kita tahu bahwa untuk menghadapi persaingan dalam hal mencari nafkah itu penting. Tapi, pernahkah kita mencoba apabila yang menjadi persaingan tersebut adalah dalam mencapai ridha Allah. Sehingga, sedikit banyak kuantitas kita bekerja selalu berkualitas karena didasari sebuah niat untuk menggapai ridha Allah SWT.
Bagi saya pribadi, hanya bisa menangis dalam batin. Dalam umur yang sudah tidak sedikit ini masih sering lupa akan janji-janji yang pernah tertulis dalam hati. Dengan segenap keinginan untuk selalu ingat kepada Allah SWT, saya akan kembali berjalan dalam langkah-langkah yang setidaknya membuat hati ini tersenyum. Dan bila entitas eksternal dalam diri saya dapat ikut tersenyum, akan semakin menguatkan langkah ini. Kalaupun tidak, cukuplah Allah 'Maha Pengasih dan Maha Penyayang'.
gambar dari :
http://www.ekuator.com/coverbesar/mizan-cn_ismail_disembelih.jpg

Tidak ada komentar: