Tanpa menoleh lagi, meski gemetar aku melangkah dengan asa keyakinan
Kunciku, aku butuh wujudmu untuk menikmati gelora kehidupan esok hari
Sekelebat bayang pertanda belahan jiwa, dulu hilang kini datang kembali
Memberiku cinta sebenarnya, saling menopang, terjaga dalam tulus doa
Benar,engkaulah kunciku, seorang pencinta bernama Ikvatun Mu'minah
Merekah bunga memberiku aura, semakin jelas, semakin indah pendarnya
Hanya untukku, demi sebuah kisah kehidupan baru yang besarkan jiwaku
Ketanggungan, Brebes [H-8]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar